Allahu Akbar

Allahu Akbar

Minggu, 30 November 2014

Notebook Lian Chingu

30 November 2014
Membuka mata dan bersyukur masih diberi nikmat oleh Allah, dapat mengirup oksigen yang secara gratis tanpa pajak yg haru dibayar setiap bulan, agenda hari ini cukup  membuatQ agak sedikit semangat, kenapa "agak semangat" ujung-ujungnya mentok di duit, namanya juga Mahasiswa rantauan tanggal tua, tapi walau hari minggu tetap jadwal padat,
Mungkin karna segala sesuatu kita kerjakan karna Allah jadi ada aja pertolongan darinNya, lagi gak ada duit eh ehe eh tiba2 di ongkosin ma senior, pulangnya gitu habis khalaqah, nebeng ma musrifah, bilangnya sih " Kak nebeng ya ampe di depan, " ehhh dianter ampe depan Kos Alhamdulillah, padahal udah ikhlas jalan kaki tuh :), selalu diberikan kemudahan pertolongan sama Allah.

chat dikit nie yaaa.........
tadi tuh sempet nanya ma Musrifah Q, "Kak bagaimana sih, kita tuh sebagai Mahasiswa menerapkan pola pemikiran Islam di pendidikan, apa lagi dengan tugas yang berjibun, ditambah agenda LDK yang subhallah?"
"Kita harus mengetahui dulu bahwa menuntut ilmu itu adalah wajib, wajib kifayah, apabila ilmu sains, wajib ai'in, apabila ilmu Islam, setlah itu tiap apa yg kita kerjakan hanya menginginkan ridho Allah agar mendapatkan Pahala dan bermanfaat bagi kita dan orang lain, dan sesuai hukum syara, aturan2 Allah, jadi kalau ada masalah di kuliah kita kembali lagi mengingat Allah, slalu istiqomah dijalan Allah agar diberi kemudahan, nah apa lagi dengan kegiatan di LDK pintar2nya kita mengatur waktu kita, agar semuanya berjalan dengan baik, atau tidak bila bisa tugasnya dikerjakan di sini ya bawa saja tugasnya, atau gak buat kelompok belajar,biar bisa saling membantu" kata MusrifahQ
"tapi Kak kadang saya dilema, mau kerjakan yg mana dulu? rasa malas itu terlintas diotakQ"
"Ok, Kaka juga pernah diposisi kita, tapi kt juga haru memahami tanggung jawab kita, sesuai komitmen kita sebagai pengemban dakwah. seperti dijelaskan di surat Muhammad ayat 7 "Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." insyalaah yg penting tadi kita mengerjakan sesuatu ikhlas lillahita'ala dan sesuai hukum syara" jelas MusrifahQ
"iya kak insyallah"
""aminn semoga dimudahkan, nanti kalau ada masalah, kegundahan, selalu mendekatkan diri pada Allah, kalian juga bisa cerita sama kaka"
"iya Kak timasih"

ya minggu ini serasa di bom bardir dengan tugas tuagas, tapi ya harus di nikmati ini adalah pilihan harus dijalani, jangan disesali, bila saya sesali bearti saya tidak mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada Q keep fagtink and positif thinking , Allah selalu mengingat Umatnya bila Umatnya salalu mengingatNya tetap Istiqomah. TAKBIRRRRRRRR ALLAHHUAKBAR........................................................

Senin, 17 November 2014

Pengembangan Satuan Acuan Perkuliahan



Lampiran D.  Pengembangan Satuan Acuan Perkuliahan
(Pertemuan ke XI)

1.    Identitas Perguruan Tinggi
a.    Perguruan tinggi               : STIKes Mega Rezky Makassar
b.    Falkultas                             : Kesehatan
c.    Prodi                                    : D-III Kebidanan

2.    Identitas Mata Kuliah
a.    Mata kuliah                        : Kesehatan Reproduksi dan KB
b.    Kode M.K                            : BD.220
c.    Semester                            : Ganjil (III)
d.    Bobot                                   : 4 SKS (T=2; P=2)

3.    Dosen pengempuh               : Sitti Nurlyanti Sanwar

4.    Pelaksanaan Pembelajaran
a.    Hari                                      : Rabu
b.    Kelas                                   : C
c.    Pukul                                  : 08.00 – 10.00 Wita

5.    Mata Kuliah Prasyarat          : Askeb Kebidanan Komunitas

6.    Status Mata Kuliah                : MKK (Wajib)

7.    Subtansi Kajian
5.5.3     Konsep Gender dalam kespro perempuan

8.    Kompetensi Utama
5.3 Melakukan pendidikan kesehatan dan konseling dalam lingkup kesehatan reproduksi
a.    Kompetensi Dasar
5.5.6      Menjelaskan konsep gender dalam kesehatan reproduksi perempuan
b.    Indikator
5.5.3.1   Menjelaskan Defenisi Gender
5.5.3.2   Menjelaskan Defenisi Seksualitas
5.5.3.3   Mengetahui Diskriminasi gender
5.5.3.4   Mengetahui Bentuk-bentuk ketidak adilan gender
9.    Metode/Model Pembelajaran
a.    Metode pembelajaran
Ceramah, diskusi, tugas dan Demostrasi
b.    Model pembelajaran
1)    Pembelajaran langsung
2)    Pemecahan masalah

10. Kegiatan Pembelajaran
a.    Pendahuluan
Media pembelajaran yang disiapkan berupa LCD dan Laptop, setelah itu diharapkan mahasiswa dapat mengetahui, menjelaskan serta memahami isi pembelajaran yang akan di sampaikan mengenai kesehatan reproduksi sehingga mahasiswa dari pembelajaran yang diberikan dapat diaplikasikan kepada lingkungan masyarakat,

b.    Inti Pembelajaran
1.    Menjelaskan tentang Defenisi Gender
2.    Menjelaskan Defenisi Seksualitas
3.    Mengetahui Diskriminasi gender
4.    Mengetahui Bentuk-bentuk ketidak adilan gender


c.    Penutup
Materi ini menjelaskan mengenai gender adalah suatu konsep budaya yang berupaya untuk membuat perbedaan antara laki-laki dan perempuandalam hal peran, perilaku, mentalitas dan karakteristik emosional, dimana gender iniberkaitan dengan seksual, yaitu suatu karakteristik biologis-antonomis (khususnya system reproduksi dan hormonal) diikuti dengan karakteristik fisiologis tubuh yang menentukan seseorang adalah laki-laki dan perempuan, tetapi didalam masyarakat melakukan diskriminasi gender, yaitu perbebedaan yang dilakukan oleh individu atau komunitas tertentu yang didasarkan pada jenis kelamin dimana perempuan dianggap memiliki status dan kemampuan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Diskriminasi ini dilihat dari bentuk keadilan itu sendiri diantaranya marginalisasi (peminggiran), subordinasi (penomorduaan), stereotip (citra buruk), violence (kekerasan)
Setelah dari materi yang telah diberikan pendidik melakukan refleksi/quis dari pembelajaran yang telah dijelaskan. Dari materi ini semoga mahasiswa bukan hanya sekedar tau tetpai dapat memahaminya dan mengaplikasikan kepada masyarakat mengenai kosehatan reproduksi khususnya gender dalam kespro.
11. Sumber Rujukan
Buku Utama
a.    Maria Ulfa, Kurnia Dewi S.Si.T, Kesehatan Reproduksi dan Keluaraga Berencana . Jakarta timur. Trans Info Media.2013
b.    Badan Koordinasi Keluarag Berencana, 2004.  Materi Dasar Promosi Myiapkan Ibu Sehat, Melahirkan Bayi Sehat, Jakarta.
c.    Depkes RI kesehatan reproduksi .jakarta
d.    Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi  remaja dan wanita. Jakarta; salemba
e.    Rahmat,R,2012, Kesehatan Reproduksi . Jakarta

Buku Rujukan
a.    Mochtar R.(1998). Obstetric Gynokologi. Edisi 2. Cetak ke 1. EGC. Jakarta
b.    Zohra Andi Baso, dkk, Kesehatan Reproduksi Panduan Bagi Perempuan.  Pustaka Pelajar, Yogyakarta
12. Media dan sumber rujukan
a.    Media Pembelajaran
LCD/Note Book.
b.    Sumber Belajar
Maria Ulfa            :
Kusmiran, Eny   :
13. Assesmen
a.    Prosedur
1)    Penilaian proses dilakukan dengan lembar observasi/LKM
2)    Penilaian hasil, dengan bantuan tes hasil belajar
b.    Instrumen
Esai tes
c.    Resistasi
Unjuk kerja
Makassar, 03 November 2014
Dosen penanggung jawab


Sitti Nurlyanti Sanwar S.ST


Cerpen Pelangi ♡ Bintang ( °⌣°)

Hari ini, pertama masuk semester 2, gak terasa udah 1 tahun kuliah, liku-liku nya senang dukanya udah terasa banget. Hari ini harus nunggu dosen ampe sore, buntut nya pulang magrib nasib jadi Mahasiswa mah.
Oh yaa lupa, kenalin Q Lian mahasiswa kebidanan, umur baru 18 Tahun, lagi aktif² nya kuliah. Huhuhu ☹
Prikkkk prikkkkk, SMS diterima
"Sapa nie ya?hm nope baru yo" ucap Q dalam hati sambil mmbuka SMS nya

Percakapan SMS
"Assalamualaikum, sore kk?"Ucap ƴȁΩg̶̲̥̅̊ SMS
"Walaikumsalam, maf nie sapa?"Ucap Q lagi
"Nie, Q kak Adit,teman nya Riko !" Ucap Adit
"Ohh. Teman nya Raka, ya ada apa ?" Ucap Q dalam SMS itu
"Gak kk, cuman mau kenalan aja sama kk, soalnya seru banget kayanya mereka Raka ngobrol sama kk" ucap Adit
" Ohh, hehe biasa ja kok " ucapa Q

Selepas obrolan lewat sms itu kami berdua semakin dekat, Q anggap dia seprti adik Q sediri, bercanda ketawa bareng. Minggu, bulan pun berlalu.
Sore itu pelangi terbentang dengan indah nya ditemani sang bintang ƴȁΩg̶̲̥̅̊ memancarkan sinar nya.
Seraya melihat keindahan ciptaan Allah, rombongan datang meraka Raka, Adit, Arman, 3 para jombloan hahaha
"Ada angin pa tuh, kalian datang?" Ucap Q sembari menggoda
"Gak pa2 cuma jalan2 doang, mau ikut gak?" Ucap Raka
" Kemana udah mau magrib loh" ucap Q
" Ya jlan2 ja kk, cari angin" kata Adit tersenyum
"Hmm, duduk ja disini udah dpt angin kok hehe, ya toh?" Tanya Q sama mereka bertiga
" Hmm. Kaka mah gak seru akhhh, mang lagi sibuk ya?" Ucap Arman sambil mendekat pada Q
" Gak juga sih, tapi ya tau sediri lah, malas Q kumat" ucap Q lesuh
" Tenang kak, kita jamin kok, jalan sama kita pasti malas nya ilang ok" ucap Adit merayu lagi
" Hmmm. Ni anak² ngarayuuu bener, Li , mau ikut atau gak ?? Ucap Raka tegas
" Crewetttt, iya Q ikut tapi awassss ya law gak seru Q balik." Ucap Q menatap meraka

Selepas magrib, kami pun begegas mengelilingi kota, sampai jam menunjukan 9 malam

" Hmm udah malam nie pulang yukk" kata Q menepuk pundak Raka
" Ya udah, kita balik, tp gimana seru toh?" Tanya Raka kepada Q
" Yaaa, seruuu" ucapq tersenyum
" Kak nanti jalan2 lagi ya lihat-lihat bintang ok" ucap Adit sexum tipis
"Iya sippp ƴȁΩg̶̲̥̅̊ penting service makanx asoyy" ucap Q senyum bermakna dalan hehehe
" Hmmm dasarrr loe " kata Raka cetus
" Kenapa loe, masalah???gak toh Dit, Man?
Tanyaq. Ma mereka
" Ya gak gak pa2 santai mah" kata Adit dan Arman barengan

10 menit dalam perjalanan pulang,sampai juga dirumah, perpisahan itu melepas senyum di bibir kita masing, berhari_hari, berminggu_minggu dari acara itu, Adit telpon buat jalan bareng
Adit aneh, hilang timbul, kalau ketemu cuma senyum, gak banyak ngomong tapi kalau sms atau telpon cerewetnya gak tulungan, gombal2aln ƴȁΩg̶̲̥̅̊ lagi trend kita ikuti.
Kami pun semakin dekat, panggilan bintang tempo dulu ƴȁΩg̶̲̥̅̊ pernah keluar darinya telah tersemat pada Q, dan Q memanggil dia Pelangi.

*percakapan via telpon
"Assalamualaikum kk bintangQ" ucapa Adit membuka percakapan
"Walaikumsalam de pelangiQ" ucapQ tersenyum
"Kak, lagi apa"tanya Adit dengan suara agak nefers
"lagi duduk ja nie nunggu dosen, kalau kmu de ge pa? Ucap Q balik
"Lagi mikirin kaka bintang Q" ucap Adit sambil tersenyum
"Hhuhu, bisa saja ae, ekhmm, oh ya tuh status nya tentang sapa tuh lagi poling in love ya? Pakai acara jarak² segala yo?" Tanya Q pada Adit memancing
" Mmm kasih tau gak ya?, ada deh kk," ucap Adit tersenyum menyembunyikan sesuatu ƴȁΩg̶̲̥̅̊ buat penasaran
" Pelangi mah gitu" ucapQ sedkit memohon
" Hmm, nanti jg kak tau, kk Q mau bilang sesutu boleh gak?" Tanya Adit penuh kerahasian
" Mang nanya pa deQ? Ucap Q lagi penasaran
" Kak punya waktu gak bentar sore? Pulang kampus Q jemput ya?" Ucap Adit nada serius
" Humm,gak ada kegiatan sih, ya boleh mang dalam rangka pa nie? Bareng meraka Raka ya?
Tanya Q
" Iya bisa jadi, nanti mereka nyusul" ucap Adit sedikt kaku
"Okk, bintang akan tunggu pelangi, tapi ganti baju dulu ya"! Ucap Q
" Iya sip bintang Q"! Ucap Adit tersenyum
" Ya, hehehe ok sip pelangiQ, oy. Q udah masuk nie dosennya udah datang nanti Q sms ya ok pelangiQ"?ucapQ senyum merekah
"Ya bintang Q, semangattt ya belajar nya, assalamualaikum" uacap Adit mengakhiri perbincangan.
"Walaikumsalam pelangiQ" ucapQ

Matahari pun sudah ke ufuk timur, jam perkuliahan telah usai Q pun bergegas menghubungi Adit via SMS, 10 menit menunggu dia pun menjemput Q dikampus, karna melihat Q dijemput sama cowok sontak teman² kampus Q heboh rusuh,riuh melihatQ, godaan sorak pun tak terelak kan, Q pun hanya diam tersenyum melihat tingkah mereka, karena mereka menggap Q inposibel kalau punya Cowo soo whatttt????? Motor satria FU milik Adit pun melaju kearah rumah Q, setalah itu kita berdua jalan² keliling kota, pas banget dengan malam minggu Q menikmati kehangatan sore itu, selama perjalanan jantung nie slalu memompo 100x lipat dari biasa nya.

"Ada apa nie, semoga dia tak mendengar pacuan jantung ini, Q tak sanggup lagi" ucap Q dalam hati

" Kk kita berhenti disini dulu yah" kata Adit,

Motor ƴȁΩg̶̲̥̅̊ dikendarai berhenti pas di bawah lampu jalan. Dekat pantai, bintang²yang terbentang luas menjadi saksi diam membisunya kami tak berbicara sepatah kata pun, hanya melihat bintang, tak sengaja mata Q terarah ke bulan ƴȁΩg̶̲̥̅̊ kebetulan bulan purnama, lengkap banget penerangan malam ini, tak jauh dari pancaran bulan, Q melihat pelangi Nah kok bisa, mungki keajaiban Allah ƴȁΩg̶̲̥̅̊ ditunjukan kepada kita.

"Dit, lihat deh didekat bulan itu, ada pelangi nya" ucapQ sambil menunjuk pelangi ƴȁΩg̶̲̥̅̊ melengkung itu.
"Mana kka?ucap Adit memfokuskan penglihatannya.
"Itu loh, ƴȁΩg̶̲̥̅̊ dibwahnya sebelah kanan"ucap Q lagi mencoba mengarahkan
"Ohh, iya kk, indah ae, penerangan malam ini lengkap, kita berdiri tepat dibawah lampu sorot jalan, trus tepat bulan purnama, ada pelanginya lagi, apa lagi ada bintang, bintang nya begitu dekat dekat banget"ucap Adit melihat bintang☀※
"Mang mana bintang nya de?tanya Q pada Adit

Sejenak Adit terdiam menjawab pertanyaanQ, dia langsung berbalik kepada Q menatap Q penuh arti Q melihat jelas pelangi dimata nya ƴȁΩg̶̲̥̅̊ membwa warna baru dalam kehidupan Q

" Bintang ƴȁΩg̶̲̥̅̊ dekat itu ada di mata moe, mata ƴȁΩg̶̲̥̅̊ selalu bersinar, dikala pagi,siang, maupun malam,"ucap adit menatapQ runcing
"Adit,"ucap Q diam membisu Q terpenah oleh warnanya Q terpanah tatapan matanya,
"Tidak tau mulai dari mana, dan kapan, ƴȁΩg̶̲̥̅̊ jelas Q nyaman sama bintang,maaf selama nie Q seperti menjauh,itu Q lakukan untuk melupakan, mencoba menghilangkan perasaan nie, tapi sayang sinarnya bintang ƴȁΩg̶̲̥̅̊ kamu berikan tak bisa Q tampik, rasa itu semakin jadi, hati nie nyesek kalau Q lihat kalian berdua bercanda"ucap Adit memegang tangan Q
"Maksud kamu sapa?" TanyaQ
"Raka, Q cemburu, dari situ Q tambah yakin kalau ni CINTA"? Ucap Adit merangkul mataQ
"Q sama Raka sebatas sahabat gak lebih, jauh sebelum Q kenal kamu, Q memang hubungan dekat lebih dari itu, tapi itu tidak akan terjadi. "Ucap Q menegaskan
"Ya itu masa lalu, kk Q boleh bilang sesuatu?" Tanya Adit menatap Q tajam sahdu
"Q hanya mengguk "
"Pelangi sayang sama bintang, Q ingin saat kamu sedih mendung Q akan menjadi pelangi moe, dan saat kesuyiaan malam Q ingin kamu jadi bintang ƴȁΩg̶̲̥̅̊ bersinar tajam buat Q. Q cinta bintang, tapi Q gak tau pa bintang merasakan apa ƴȁΩg̶̲̥̅̊ dirasakan pelangi?" Ucap Adit merangkul lebih tajam mataQ
*Terdiam sejenak*
"Bintang akan selalu ada buat pelangi, akan menemani kesuyian, dengan sinar nya. Begitupun pelangi iya toh, oh ya mereka Raka mana?" ucap Q tersenyum
"Meraka sebagai modus ja he"ucap Adit seraya memelukQ
Tak terduga Adit langsung memeluk Q, malam minggu ƴȁΩg̶̲̥̅̊ penuh bintang dan pelangi, menjadikan malam itu saksi janji bintang dan pelangi untuk selamanya.
Adit ƴȁΩg̶̲̥̅̊ selama ini ƴȁΩg̶̲̥̅̊ Q anggap adik sendiri mengungkap pada Q, tak pernah tersebsit oleh Q, kata² ƴȁΩg̶̲̥̅̊ dia utarakan kepada Q semuanya penuh arti, Q kira semuanya hanya gombalan semata. Terkadang cinta itu susah ditebak tapi itu lah Cinta Anugrah ƴȁΩg̶̲̥̅̊ diberikan Allah kepada kita, tapi cinta ƴȁΩg̶̲̥̅̊ tak berlebihan dan tak kurang.
Bintang dan pelangi kini nanti dan selamanya.♡

Minggu, 16 November 2014

MOTIVASI BELAJAR

BAB II

PEMBAHANSAN

A.   PENGERTIAN MOTIVASI
            Motivasi belajar pada dasarnya merupakan bagian dari motivasi secara umum. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi belajar yaitu motivasi yang ada dalam dunia pendidikan atau motivasi yang dimiliki peserta didik (siswa).
            Sardiman (2006) mengemukakan bahwa “motif” dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila keinginan untuk mencapai kebutuhan sangat kuat. Selain itu, menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Nasution ( dalam Rohani, 2004) menyatakan motivasi peserta didik (siswa) adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga siswa mau melakukan apa yang dapat dilakukannya.
Menurut Winkel (2005) “Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar”.
            Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa motivasi belajar adalah suatu penggerak yang timbul dari kekuatan mental diri peserta didik maupun dari penciptaan kondisi belajar sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan belajar itu sendiri.

B.   TUJUAN MOTIFASI
Tujuan dan Fungsi Motivasi, secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Makin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, makin jelas pula bagaimana tindakan motivasi itu dilakukan. Setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.
Tujuan dari motivasi ialah sarana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagi seorang guru, tujuan dari motivasi adalah dapat menggerakan atau memacu para siswa agar dapat timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah. Suatu tindakan memotivasi atau memberikan motivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh pihak yang diberi motivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan diberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian yang akan dimotivasi, termasuk di dalamnya antara seorang guru dan siswanya. Sebagai contoh, seorang guru memberikan pujian kepada seorang siswa yang maju ke depan kelas dan dapat mengerjakan hitungan matematika di papan tulis. Dengan pujian itu, dalam diri anak tersebut timbul rasa percaya diri, di samping iti timbul keberaniannya sehingga ia tidak takut dan malu lagi jika disuruh maju ke depan kelas (Purwanto, 2007).
Menurut Hamalik (1992) fungsi motivasi yaitu :
1.    Motivasi mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
2.    Motivasi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
3.    sebagai penggerak, ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
C.   MANFAAT MOTIFASI
Motivasi belajar dianggap penting di dalam proses belajar dan pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mendorong timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku siswa. Menurut Sardiman (2001) mengemukakan tiga fungsi motivasi yaitu:
1.  Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.
Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2.    Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
Artinya motivasi mengarahkan perubahan untuk mencapai yang diinginkan.  Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3.    Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
Artinya mengerakkan tingkah laku seseorang. Selain itu, motivasi belajar berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
D. Jenis-jenis Motivasi
Secara umum, motivasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1)      Motivasi Instrinsik
            Hamalik (2004) berpendapat bahwa motivasi instrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri. Sedangkan menurut Sardiman (2006) motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain, individu terdorong untuk bertingkah laku ke arah tujuan tetentu tanpa adanya faktor pendorong dari luar. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikatakan bahwa motivasi instrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri atau dengan kata lain motivasi instrinsik tudak memerlukan rangsangan dari luar tetapi berasal dari diri siswa.
            Siswa yang termotivasi secara instrinsik dapat terlihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena bituh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya. Dengan kata lain, motivasi instrinsik dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukan adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan itu sendiri (Sardiman, 2001). Siswa yang memiliki motivasi instrinsik menunjukkan keterlibatan dan aktivitas yang tinggi dalam belajar.
            Motivasi dalam diri merupakan keinginan dasar yang mendorong individu mencapai berbagai pemenuhan segala kebutuhan diri sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan dasar siswa, guru memanfaatkan dorongan keingintahuan siswa yang bersifat alamiah dengan jalan menyajikan materi yang cocok dan bermakna bagi siswa. Menurut Usman (2005) motivasi instrinsik timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain tetapi atas kemauan sendiri.
            Pada dasarnya siswa belajar didorong oleh keinginan sendiri maka siswa secara mandiri dapat menentukan tujuan yang dapat dicapainya dan aktivitas-aktivitasnya yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan belajar. seseorang mempunyai motivasi instrinsik karena didorong rasa ingin tahu, mencapai tujuan menambah pengetahuan. Dengan kata lain, motivasi instrinsik bersumber pada kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Motivasi instrinsik muncul dari kesadaran diri sendiri, bukan karena ingin mendapat pujian atau ganjaran.
            Guru dapat menggunakan beberapa strategi dalam pembelajaran agar siswa termotivasi secara instrinsik, yaitu:
a)    Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa sehingga tujuan belajar menjadi tujuan siswa atau sama dengan tujuan siswa.
b)    Memberi kebebasan kepada siswa untuk memperluas kegiatan dan materi belajar selama masih dalam batas-batas daerah belajar yang pokok.
c)    Memberikan waktu ekstra yang cukup banyak bagi siswa untuk mengembangkan tugas-tugas mereka dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekolah.
d)    Kadang kala memberikan penghargaan atas pekerjaan siswa.
e)    Meminta siswa-siswanya untuk menjelaskan dan membacakan tugas-tugas yang mereka buat, kalau mereka ingin melakukannya. Hal ini perlu dilakukan terutama sekali terhadap tugas yang bukan merupakan tugas pokok yang harus dikerjakan oleh siswa, kalau tugas dikerjakan dengan baik
2)      Motivasi Ekstrinsik
            Motivasi ekstrinsik berbeda dari motivasi instrinsik karena dalam motivasi ini keinginan siswa untuk belajar sangat dipengaruhi oleh adanya dorongan atau rangsangan dari luar. Dorongan dari luar tersebut dapat berupa pujian, celaan, hadiah, hukuman dan teguran dari guru. Menurut Sardiman (2006) motivasi ekstrinsik adalah “motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan atau dorongan dari luar”. Bagian yang terpenting dari motivasi ini bukanlah tujuan belajar untuk mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, sehingga mendapatkan hadiah.
            Motivasi instrinsik juga diperlukan dalam kegiatan belajar karena tidak semua siswa memiliki motivasi yang kuat dari dalam dirinya untuk belajar. Guru sangat berperan dalam rangka menumbuhkan motivasi ekstrinsik. Pemberian motivasi ekstrinsik harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, karena jika siswa diberikan motivasi ekstrinsik secara berlebihan maka motivasi instrinsik yang sudah ada dalam diri siswa akan hilang. Motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi instrinsik, sehingga motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dalam pembelajaran.
            Dimyanti (2006) mengemukakan bahwa motivasi ekstrinsik dapat berubah menjadi motivasi instrinsik jika siswa menyadari pentingnya belajar. Motivasi ekstrinsik juga sangat diperlukan oleh siswa dalam pembelajaran karena adanya kemungkianan perubahan keadaan siswa dan juga faktor lain seperti kurang meneriknya proses belajar mengajar bagi siswa. Motivasi ekstrinsik dan instrinsik harus saling menambah dan memperkuat sehingga individu dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Cara Membangkitkan Motivasi Belajar
            Upaya-upaya peningkatan motivasi belajar siswa dilakukan oleh guru dengan menggunakan berbagai cara. Pemilihan cara membangkitkan motivasi belajar siswa harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan juga mata pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru. Siswa yang mempunyai motivasi belajar dan berprestasi instrinsik yang kuat berbeda penenganannya dengan siswa yang bermotivasi belajar dan berprestasi ekstrinsiknya yang kuat. Di sisi lain faktor-faktor terjadinya penurunan motivasi belajar dan berprestasi juga turut  menentukan pemilihan upaya yang akan dilakukan.
            Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru membangkitkan motivasi belajar siswa, baik motivasi instrinsik maupun ekstrinsik antara lain dengan cara:
  1. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi.
  2. Adanya persaingan atau kompetisi di dalam kelas.
  3. Pemberian hadiah atau pujian terhadap siswa-siswa yang memiliki prestasi baik dan memberikan hukuman kepada siswa yang prestasinya mengalami penurunan.
  4. Adanya pemberitahuan tentang kemujan belajar siswa.
Dengan mengetahui hasil pekerjaan maka siswa akan terdorong untuk lebih giat belajar, apabila jika hasil yang diperoleh menunjukkan kemajuan.
  1. Ego involvement.
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimenya sebagai tantangan.
  1. Pemberian ulangan.
Guru harus memberitahukan terlebih dahulu jika akan diadakan ulangan karena siswa akan lebih giat belajar jika mengetahui akan ada ulangan.
  1. Adanya hasrat untuk belajar.
Hasrat untuk belajar berarti kemauan yang timbul pada diri anak didik untuk belajar, sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
  1. Minat.
Minat merupakan alat pokok dalam rangka memotivasi siswa. Cara yang bisa diambil oleh guru untuk membangkitkan minat belajar siswa menurut Sardiman (2006) adalah membangkitkan adanya kebutuhan, menghubungkan materi dengan keadaan sebenarnya, serta menggunakan berbagai metode mengajar.
a)    Tujuan yang diakui.
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting. Semua cara tersebut bisa adopsi oleh guru untuk menambah motivasi siswa agar meningkatkan hasil belajarnya.
b)    METODE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan. Di bawah ini adalah beberapa metode pembelajaran efektif, yang mungkin bisa kita persiapkan.
METODE DEBAT
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.
Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.

METODE ROLE PLAYING
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Kelebihan metode Role Playing:
Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
  1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
  2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
  3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
  4. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
  1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  2. Berpikir dan bertindak kreatif.
  3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
  4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
  5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
  7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:
  1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
  2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lai
PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Langkah-langkah:
  1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
  2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
  3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
  4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
  5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kelebihan:
  1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
  2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
  3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
Kekurangan:
  1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
  2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
  3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini
COOPERATIVE SCRIPT
Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah-langkah:
  1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
  2. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
  3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
  4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat/menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
  5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
  6. Kesimpulan guru.
  7. Penutup.
Kelebihan:
  1. Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
  2. Setiap siswa mendapat peran.
  3. Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kekurangan:
  1. Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
  2. Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).
PICTURE AND PICTURE
Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Langkah-langkah:
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
  2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
  3. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
  4. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
  5. Guru menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
  6. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
  7. Kesimpulan / rangkuman.
Kebaikan:
  1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
  2. Melatih berpikir logis dan sistematis.
Kekurangan:
Memakan banyak waktu. Banyak siswa yang pasif.
NUMBERED HEADS TOGETHER
Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
Langkah-langkah:
  1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
  2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
  3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.
  4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
  5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
  6. Kesimpulan.
Kelebihan:
  • Setiap siswa menjadi siap semua.
  • Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
  • Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan:
  • Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
  • Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
METODE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION)
Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Para guru yang menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode investigasi kelompok dapat dikemukakan sebagai berikut:
  1. Seleksi topik
Parasiswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.
  1. Merencanakan kerjasama
Parasiswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah a) di atas.
METODE JIGSAW
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang.
Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam: a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.
METODE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT)
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Ada 5 komponen utama dalam komponen utama dalam TGT yaitu:
  1. Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
  1. Kelompok (team)
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
  1. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
  1. Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
  1. Team recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40
MODEL STUDENT TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti.
Langkah-langkah:
  1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).
  2. Guru menyajikan pelajaran.
  3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
  4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
  5. Memberi evaluasi.
  6. Penutup.
Kelebihan:
  1. Seluruh siswa menjadi lebih siap.
  2. Melatih kerjasama dengan baik.
Kekurangan:
  1. Anggota kelompok semua mengalami kesulitan.
  2. Membedakan siswa.
MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES
Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD.
Langkah-langkah:
  1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.
  3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar.
  4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
  5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
  6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
  7. Kesimpulan.
Kebaikan:
  1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.
  2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
  3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
Kekurangan:
  1. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
  2. Memakan waktu yang lama.
MODEL LESSON STUDY
Lesson Study adalah suatu metode yang dikembangkan di Jepang yang dalam bahasa Jepangnya disebut Jugyokenkyuu. Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida.
Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
  1. Sejumlah guru bekerjasama dalam suatu kelompok. Kerjasama ini meliputi:
    1. Perencanaan.
    2. Praktek mengajar.
    3. Observasi.
    4. Refleksi/ kritikan terhadap pembelajaran.
    5. Salah satu guru dalam kelompok tersebut melakukan tahap perencanaan yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang dilengkapi dengan dasar-dasar teori yang menunjang.
    6. Guru yang telah membuat rencana pembelajaran pada (2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap praktek mengajar terlaksana.

    1. Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati proses pembelajaran sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Berarti tahap observasi terlalui.
    2. Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang telah mengajar kemudian bersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
    3. Hasil pada (5) selanjutnya diimplementasikan pada kelas/pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke (2).
Adapun kelebihan metode lesson study sebagai berikut:
-          Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.
-          Dapat dilaksanakan antar/lintas sekolah.